Sesuai Tradisi Gereja, seorang Uskup harus memiliki motto dan lambang penggembalaan. Motto ini mengungkapkan identitas pribadi, perjalanan spiritual dan komitmen terhadap iman dan Gereja. Seorang Uskup juga harus memiliki lambang (coat of arms) yang terdiri dari beberapa gambar bermakna.
Dalam Tradisi Gereja, ada lima simbol utama yang harus ada di dalam lambang Uskup yaitu topi, tali simpul, salib prosesi, perisai, dan pita bertulis motto.
1. Topi : lambang kuasa suci yang diberikan Kristus kepala Gereja kepada seseorang. Bagi seorang Paus, berbentuk Mitra, bagi Kardinal berbentuk topi violet, sedangkan bagi Uskup topi hijau.
2. Tali Simpul : tali simpul yang berujung rumbai-rumbai melambangkan tahbisan diakonat (tingkat pertama), tahbisan presbiterat (tingkat kedua), tahbisan episkopat (tingkat ketiga). Tingkat keempat digunakan untuk jabatan Uskup Agung, serta tingkat kelima untuk jabatan Kardinal. Simpul berumbai-rumbai jumlahnya sama di bagian kiri maupun kanan.
3. Salib Prosesi (atau tongkat kegembalaan) : lambang kegembalaan. Seorang Uskup menggunakan salib berpalang satu. Kardinal menggunakan salib berpalang dua (double traverse), sedangkan Paus menggunakan dua kunci Petrus berkepala salib.
4. Perisai : lambang perlindungan Allah, alam maut tidak akan menguasai. Di dalam perisai itu ada gambar-gambar bermakna bagi penggembalaan Uskup.
5. Pita bertulis Motto : ayat atau petikan Kitab Suci yang dihayati oleh Uskup.
Sumber : Instagram Pusat Pastoral Keuskupan Surabaya (@puspasks)
Dalam Tradisi Gereja, ada lima simbol utama yang harus ada di dalam lambang Uskup yaitu topi, tali simpul, salib prosesi, perisai, dan pita bertulis motto.
1. Topi : lambang kuasa suci yang diberikan Kristus kepala Gereja kepada seseorang. Bagi seorang Paus, berbentuk Mitra, bagi Kardinal berbentuk topi violet, sedangkan bagi Uskup topi hijau.
2. Tali Simpul : tali simpul yang berujung rumbai-rumbai melambangkan tahbisan diakonat (tingkat pertama), tahbisan presbiterat (tingkat kedua), tahbisan episkopat (tingkat ketiga). Tingkat keempat digunakan untuk jabatan Uskup Agung, serta tingkat kelima untuk jabatan Kardinal. Simpul berumbai-rumbai jumlahnya sama di bagian kiri maupun kanan.
3. Salib Prosesi (atau tongkat kegembalaan) : lambang kegembalaan. Seorang Uskup menggunakan salib berpalang satu. Kardinal menggunakan salib berpalang dua (double traverse), sedangkan Paus menggunakan dua kunci Petrus berkepala salib.
4. Perisai : lambang perlindungan Allah, alam maut tidak akan menguasai. Di dalam perisai itu ada gambar-gambar bermakna bagi penggembalaan Uskup.
5. Pita bertulis Motto : ayat atau petikan Kitab Suci yang dihayati oleh Uskup.
Sumber : Instagram Pusat Pastoral Keuskupan Surabaya (@puspasks)








Selamat atas tahbisan Episkopal Mgr. Agustinus Tri Budi Utomo. Selamat menggembalakan umat di Keuskupan Surabaya